11 December 2006

HUMOR PACK #1

Calon Pembantu

Seorang wanita sedang mewawancarai calon pembantu rumah tangganya yang baru, calon pembantu itu diminta menceritakan pengalaman kerjanya selama ini dan menunjukan referensi yang dimilikinya,

"Sayang sekali, Bu. surat keterangan bekerja dari keluarga presiden sudah hilang. Tetapi, saya masih menyimpan berapa buah sendok sebagai bukti saya pernah bekerja
di sana," ungkap calon pembantu itu.


Perceraian

Iwan dan Susi mendatangi pengadilan untuk mengurus perceraian.
"Saya ingin pisah dari barang rongsokan ini," kata Susi emosional.
"Saya tidak bisa hidup dengan monster ini," balas Iwan.
"Berapa anak kalian?" kata hakim.
"Tiga," jawab Iwan.
"Tunggulah setahun lagi," kata sang hakim.
"Tambahlah satu anak lagi, supaya kalian masing-masing mendapat dua anak."
"Tapi dengan potensi saya, bisa-bisa kami nanti malah mendapat anak kembar," kata Iwan.
"Apa? kembar?" Susi mencibir. "Kalau saya hanya mengandalkan dia, belum tentu kami bisa punya tiga anak seperti sekarang."


Kursi Goyang
"Hari minggu kemarin seharian aku bersantai di kursi goyangku," kata Sukma kepada Budi, "aku duduk di kursi itu sambil membaca koran, menonton pertandingan sepakbola di televisi, mendengarkan musik dari radio, minum kopi, makan cemilan, dan memainkan anjing dengan kakiku."

"Lalu?" tanya Budi.

"Isteriku itu loh ... masa dia masih bisa bilang kalau aku hanya duduk-duduk saja tanpa melakukan apapun juga?!!"