26 December 2006

HUMOR PACK #2

Abu

Agus pergi ke rumah pacarnya, Susi, untuk kali pertama. Susi pamit ke dapur untuk membuat minuman dan Agus dibiarkan sendiri di ruang tamu. Agus melihat sebuah guci antik di atas televisi. Dia mengambil guci itu dan mencoba melihat isinya. Ternyata ada banyak abu di dalamnya. Agus lantas membuang abu itu karena mengotori guci.

Saat Susi kembali dari dapur, Agus bertanya, "Ini guci antik ya?"

"Oh iya, di dalamnya ada abu Ayahku," jawab Susi dengan tenang.

"Ya ampunnnnnn .... mati akuuuuu!," teriak Agus histeris dengan wajah pucat pasi.

"Kenapa, Agus?," tanya Susi ikut-ikutan panik.

"Aaaa ... kuuuu sudah membuang Abu Ayahmu!"

"Ohhh ... terima kasih ya, sayang!," jawab Susi dengan tenang.

"Looohhhhh .... tidak apa-apa abu Ayahmu aku buang?"

"Ya, gak pa pa to .... Ayahku itu emang males buang abu rokoknya di asbak. Selalu saja dia buang ke dalam guci itu!"



Tiga Nenek Jompo

Tiga nenek jompo sedang berdiskusi tentang masa tua mereka. Nenek pertama berkata, "Kadang-kadang saat sedang berdiri di depan kulkas dan memegang sebotol selai aku tidak dapat ingat apakah aku sedang mengembalikan selai itu ke dalam kulkas atau aku akan mengambilnya untuk mengolesi roti."

Nenek kedua tidak mau ketinggalan, "Wah, aku bahkan lebih parah lagi. Kalau aku sedang berada di tengah tangga, aku jadi bingung apakah aku akan naik atau akan turun."

"Kalau begitu aku paling beruntung, soalnya aku belum pernah mengalami hal-hal seperti itu," kata nenek ketiga dengan bangganya sambil mengetuk-ngetukkan tangannya ke meja. Begitu mendengar suara ketukan tangannya di meja, tiba-tiba nenek ketiga ini berdiri dan berkata, "Eh, ada yang mengetuk pintu ... aku saja deh yang buka pintunya...."



Mobil Baru

Agus baru saja membeli sebuah mobil baru. Dia sangat menyukai mobilnya tersebut. Setiap dia mengendarai mobilnya itu, dia selalu merasa bahagia dan tidak peduli akan sekelilingnya.

Suatu hari dia sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah mall. Agus sangat menikmati saat-saat mengendarai mobil barunya itu. Sedang asyik-asyiknya mengemudi dia merasa ada yang tidak beres. Sepertinya ada yang ketinggalan di mall tadi. Dia lalu berhenti dan memeriksa semua belanjaannya. Tetapi tidak ada satu pun yang terlupa.

Setelah yakin bahwa tidak ada yang tertinggal, dia menjalankan mobilnya lagi. Beberapa saat kemudian dia berhenti lagi untuk memeriksa dompet dan ponselnya. Ternyata masih ada.

Akhirnya dia mantap bahwa itu hanya perasaannya saja. Dan dia pulang dengan hati tenang. Ketika ia sampai di rumah dia langsung disambut anaknya. Tidak lama kemudian anaknya dengan heran bertanya, "Papa, ... Mama mana?"

forward/terusan dari firmanwidyasmara@yahoo.com